Gajahmati meninggalkan Nasi Gandul–Kuliner Khas Pati

Nasi Gandul tentulah menjadi kuliner yang tidak asing bagi anda yang pernah berkunjung ke Pati, Jawa Tengah. Kali ini Jelajah Kuliner berkesempatan menikmati nasi gandul. Ditraktir langsung di Gajahmati, tempat kuliner ini berasal. Ditraktir oii.., betapa nikmatnya…


Cita Rasa Khas Pati

Pada awalnya saya ragu-ragu untuk memesan nasi gandul, karena saya tidak tahu itu makanan apa? Dari namanya tidak tercermin bahwa nasi gandul itu nasi yang diapain, sedang perut keroncongan–seperti ada Mus Mulyadi sedang bernyanyi.

Nasi Gandul pati

Ketika saya tanya pada mbak yang melayani, sepertinya dia kesulitan menjelaskan. Dia meminta saya menunggu sebentar. Dia menyelesaikan racikan sop pesanan tamu. Setelah itu dia meracik nasi gandul pesanan tamu yang lain, lalu menunjukkan pada saya.

Terkejut saya tiada terkira melihat nasi gandul yang akan dihidangkan itu. Langsung saja saya mengiyakan,
“Iya, saya mau nasi gandul!”
Nasi gandul itu ternyata nasi dengan irisan daging atau jeroan sapi yang diberi kuah. Rasa kuah inilah yang memberikan cita rasa khas nasi gandul Pati ini. Banyak orang menggambarkan rasa kuah ini sebagai paduan antara gulai, semur, atau kare. Bagi saya gambaran yang lebih pas rasanya ada miripnya dengan sambal tumpang dari solo, hanya saja ini ujudnya kuah encer.

Kuliner Jeroan sapi
Lauk yang tersedia, tinggal pilih

Untuk isi atau lauk kita bisa memilih daging, kikil, babat, limpa, atau yang lain. Yang jelas semua potongan organ tubuh makhluk yang bernama sapi bisa dipilih sesuai selera.

Bagi anda penggemar daging dan jeroan sapi nasi gandul ini sangat rekomended. Anda pasti suka. Rasa kuahnya sangat spesifik dan pedasnya yang pas sangat menggugah selera. Apa lagi bila tidak pakai bayar, alias ditraktir!

Harimau Mati Meninggalkan Belang, Gajahmati Meninggalkan Nasi Gandul.

Bagi semua penggemar kuliner di Pati, Desa Gajahmati sangatlah dikenal. Dari desa inilah resep kuliner khas ini berasal.

Nasi Gandul pati

Asal Nama Gajahmati

“Kok dinamai Gajahmati itu ceritanya gimana, Pak?”
“Itu ada di cerita kethoprak,” jawab bapak yang jaga parkiran di depan warung nasi gandul ketika saya tanya.

Bagi masyarakat Pati, cerita tentang Gajahmati mereka warisi secara turun-temurun melalui pertunjukan-pertunjukan kethoprak. Dari cerita kethoprak yang panjang kali lebar itu diketahuilah bahwa nama Gajahmati diberikan oleh Syekh Jangkung.

Cekak aos, singkat cerita, Syekh Jangkung yang punya nama asli Saridin ini ada masalah dengan Kerajaan Pati. Prajurit Pati di bawah pimpinan Gajah Manggala yang diberi tugas untuk mengejarnya. Di tengah pelariannya Syekh Jangkung harus berhadapan dengan Gajah Manggala. Matilah Gajah Manggala. Tempat pertarungan itu kemudian diberi nama Gajahmati.

Pemberian Nama Nasi Gandul

Pada jaman dulu makanan ini dijajakan keliling oleh orang Gajahmati dengan pikulan. Sebelah pikulan berupa dunak atau bakul yang berisi nasi dan sebelah pikulan yang lain berupa kuali berisi kuah dan lauk. Ketika dibawa dengan pikulan ini dunak dan kuali tersebut terayun-ayun. Gondal-gandul. Karena itu orang kemudian menyebutnya nasi gandul.

Nasi Gandul pati
Alas daun pisang menjadi penting dalam penyajian

Dalam penyajiannya nasi gandul ini di racik di atas piring yang diberi alas daun pisang. Penggunaan daun pisang ini dulu dikenal karena penggunaan piring masih langka. Dulu piring adalah barang mewah. Keberadaan daun pisang ini dipertahankan sampai sekarang untuk menjaga suhu nasi gandul dan mempertahankan rasa.

Nasi gandul ini adalah kuliner yang guyub rukun dengan makanan yang lain. Sehingga biasanya menyertai sajian nasi gandul ini aneka hidangan pelengkap.

Salah satu hidangan pelengkap yang selalu menyertai nasi gandul adalah tempe goreng. Tempe goreng yang menjadi karib nasi gandul bukanlah tempe goreng sembarangan. Dia adalah tempe goreng crispi. Diolah dengan cara khas Gajahmati, yaitu digoreng dua kali. Gorengan pertama diangkat ketika setengah matang. Gorengan ke dua ketika akan dihidangkan. Cara menggoreng ini menghasilkan tempe goreng yang renyah.

Tempe goreng renyah
Aneka hidangan pelengkap

(/na)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *