Es Puter, Kuliner Klasik khas Solo yang Masih Bertahan

Paruh awal dekade 80-an es puter mencapai masa keemasan. Es krim tradisional yang menjadi kuliner klasik khas Solo ini merajai kuliner keliling di malam hari.


Es Puter Merentang Masa

Era 70-80an merebak beraneka macam kuliner di kota Solo. Waktu itu keamanan sudah mulai kondusif dan ekonomi juga sudah mulai stabil. Karena itulah beragam usaha bisa berkembang. Salah satu usaha yang berkembang saat itu adalah penjual es puter.

Es puter ini adalah kuliner yang unik. Karena itulah dia menjadi kuliner klasik khas Solo. Meskipun kategorinya adalah es tetapi dia dijajakan menjelang maghrib sampai tengah malam. Pada awalnya es puter dijual keliling dengan menggunakan pikulan. Bisa dibayangkan kegigihan orang dulu dalam bekerja. Dia berjalan keliling kota memikul dagangan tanpa mengeluh.

Memasuki era 80-an mulai muncul gerobak dorong. Para pedagang mulai mengganti pikulannya dengan gerobak dorong. Dengan gerobak dorong ini jelajah keliling para penjual es puter ini semakin luas. Karena inilah tahun 81-87 penjualan es puter ini mencapai kejayaannya.

Es puter
Es puter, dijual keliling dengan gerobak

Memasuki era tahun 90-an jaman mulai berubah lagi. Kehidupan ekonomi semakin berkembang. Supermarket dan mall mulai bermunculan. Mereka menawarkan kuliner yang lebih modern dengan brand luar negeri. Masa kejayaan es puter mulai surut. Pangsa pasar es puter diambil alih oleh es krim yang dijual dari pagi sampai malam. Es krim ditawarkan oleh supermarket sampai toko kelontong di pasar-pasar tradisional.

Banyak penjual es puter yang ‘parkir gerobak’. Istilah umumnya ‘gulung tikar’. Pak Kadar, responden Jelajah Kuliner yang berjualan es puter sejak tahun 1981 harus berjuang untuk bertahan. Dia menambah pasar baru dengan masuk wilayah ‘katering’. Dia membuat usaha katering “Es Puter Hidayah” yang berpusat di kampung Balapan.

Strateginya bisa membuatnya bertahan. Sekarang dia punya 5 gerobak es puter. Kalau tidak ada pesanan dia akan menjajakan es puternya keliling kota. Dia tetap berkeliling menjajakan es puternya pada malam hari. Sekarang pesanan es puter untuk pesta jauh lebih banyak. Dia menjual es puternya 350 – 400 ribu rupiah per termos. 

Cita Rasa Tradisionil yang Khas

Es puter ini memiliki cita rasa yang sangat khas. Berbeda dengan bermacam kuliner jenis es yang lain. Pada umumnya kuliner jenis es menampilkan cita rasa aneka buah, manis sirup atau gula, serta susu atau coklat. Es puter bercita rasa santan.

Santan memang menjadi bahan utama dari kuliner ini. Dengan tambahan gula pasir untuk pemanis dan sedikit garam untuk memantabkan rasa. Jangan terlalu banyak gula karena rasa yang terlalu manis akan menutup rasa santan. Sedangkan garamnya sedikit saja, sekedar cukup untuk memberi aksen rasa asin yang tipis. Untuk memberi karakter, ditambahkan irisan kecil-kecil nangka atau kelapa muda.

Es puter di dalam termos
Es puter dalam termos

Mengikuti perkembangan jaman karakter rasa yang dulu sebatas nangka atau kelapa muda itu sekarang berkembang. Pak Kadar dari “Es Puter Hidayah” yang menjadi responden Jelajah Kuliner menceritakan bahwa sekarang dia menyediakan bermacam karakter rasa baru. Beragam karakter rasa yang dia tawarkan itu adalah dawet cendol gula jawa, jambu dan aneka buah sampai es teler.

Es Puter: Cara Membuatnya Menjadi Namanya

Dinamakan es puter karena cara pembuatannya. Adonan yang sudah siap ditampung dalam termos seng. Termos seng itu kemudian ditaruh di dalam ember kayu. Di sela-sela dinding termos dan ember kayu itu di taruh es batu sampai penuh. Dalam es batu itu ditaburkan garam supaya es batu itu mencair. Es yang mencair itu suhunya akan turun menjadi semakin dingin. Ketika es mencair itulah termos tersebut diputer-puter. Untuk memuter-muter termos tersebut digunakan genggaman tutup di atas termos. Sesekali adonan dilihat dan diaduk supaya proses pembekuan dan rasa adonan tetap merata.

Proses memutar-mutar termos tersebut dilakukan sampai adonan di dalam termos membeku seperti es krim. Selama proses itu secara berkala tambahkan taburan garam ke dalam tumpukan es batu di dalam ember kayu. Hal ini dilakukan supaya es batu selalu dalam keadaan mencair sehingga suhu paling rendah bisa dipertahankan.

Ketika adonan di dalam termos sudah membeku dengan sempurna berarti proses pembuatan selesai. Membekunya es puter ini tidaklah beku seperti es batu maupun es lilin melainkan seperti es krim. Berarti es puter siap dihidangkan.

Cara Penyajian dan Perlakuan Selama Penyajian

Cara menyajikan es puter ini unik. Dia harus dihidangkan sekaligus ember kayu dan es batu yang digunakan ketika proses pembuatan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebekuan es puter. Ketika es puter sedikit meleleh, puter-puter lagi termosnya. Oleh karena itulah biasanya es puter disajikan dengan meja khusus pengganti gerobak. Supaya penyajian terlihat cantik. Ketika ada pengunjung yang ingin menikmati es puter ini maka akan diambilkan porsi gelasnya.

Gelas es puter
Instalasi gelas es puter di depan gerobak

Jaman dulu gelasnya sangat spesifik, dikenal dengan gelas es puter. Jaman sekarang Pak Kadar yang masih menekuni usaha es puter ini pun tidak tahu dimana mencarinya. Beberapa gelas es puternya yang pecah dia ganti dengan gelas model sekarang.

(/na)

3 comments

  1. Waktu kecilku dl,, es puter sangat digemari oleh berbagai kalangan. Baik tua, muda, anak2, miskin & kaya.
    Kebetulan depan rumah adalah juragan es puter terbesar di zamannya.
    Setiap subuh es balok dlm jumlah puluhan datang langsung dari pabriknya membuka peran dlm pembuatan es puter yg sangat digandrungi tersebut.

    Capek ngetiknya.
    #bersambung

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *