Kalau anda penggemar kuliner tradisi dan penggemar sejarah, anda boleh datang ke Pasar Kebon di Watu Gede, Magelang. Mengunjungi Pasar Kebon ini perasaan seperti dibawa pada masa lalu, pada jaman kerajaan-kerajaan. Jalan-jalan di Pasar Kebon ini saya jadi berasa seperti Satria Madangkara hahahaha..
Bagi anak-anak generasi 80-an Satria Madangkara adalah idola dunia. Dia adalah lakon dari sandiwara radio saur sepuh. Pada era itu semua anak di Jawa mengikuti serial sandiwara radio itu. Dari situlah suasana kerajaan masa lalu terbayangkan. Perlu diingat ya, waktu itu belum ada sinetron dan tv swasta.
Perjalanan ke Masa Lalu
Pasar Kebon Watu Gede, Magelang memberi suasana yang unik. Suasananya sangat alami. Dusun Gumuk yang terletak di Desa Gandusari, Kec Bandhongan, Magelang itu adalah dusun kecil di tengah persawahan. Hanya ada tiga rumah di situ. Tiga pekarangan yang penuh rumpun bambu itu dibersihkan dan ditata menjadi pasar. Buka setiap minggu Pahing & minggu legi.
Suasana masa lalu itu dibangun dari kios-kios yang dibuat dari bambu beratap rumbia, peralatan makanan dari gerabah, daun, dan kayu. Menu-menu yang ditawarkan juga adalah menu makanan tradisional dengan pedagang yang berbaju adat Jawa.
Alat tukar yang dipakai untuk pembayaran di pasar ini disebut “benggol”. Benggol ini berupa kepingan kayu yang bisa ditukar di depan pasar @2000 rupiah. Harga untuk makanan kecil sekitar 1-2 benggol, sedang makanan seperti nasi pecel, soto, atau lontong sayur sekitar 3-4 benggol. Sangat murah!
Dengan lapak-lapak bambu yang berada di bawah rumpun bambu, dengan pemandangan persawahan di latar belakang sungguh membuat kita seperti berada pada jaman duluuu… Duduk di atas bangku bambu sambil menikmati makanan dalam mangkuk gerabah atau mangkuk daun suasana masa lalu menjadi jelas terbayangkan. Ketika tidak ada barang pabrikan di sekitar kita, kecuali yang kita pakai atau bawa dari rumah.
Bagi anda penggemar kopi tubruk, anda bisa ngopi cantik di sini. Ada kopi gula aren untuk disruput! Kopi lokalan dari Desa Klegen dengan gula aren akan memperdalam perasaan anda memahami masa lalu, betapa jaman sudah banyak berubah.
Wisata Kuliner Unik yang Melestarikan Budaya
Ide pasar kuliner tradisional ini dirintis setahun lalu. Konsep tradisi dan alami yang disajikan bisa memberikan alternatif bagi kita untuk sejenak meninggalkan masa kini yang penuh dengan tagihan 😀😁😂.. Rekomended bagi anda yang sedang di Magelang pada hari minggu Pahing atau minggu Legi. Pagi hari segeralah meluncur ke sana, cuss… Tidak usah sarapan dulu. Sarapannya di Pasar Kebon ini saja sambil mencicipi aneka jajanan. Semboyan para pengunjung adalah “pantang pulang sebelum kenyang”!
Pasar ini biasanya akan habis di siang hari, kecuali ketika ada even budaya. Di lokasi ini sering diadakan berbagai pentas kesenian tradisi. Ketika ada even seperti ini keberadaan Pasar Kebon bisa berlangsung sampai sore, menemani keramaian pentas. Ketika Jelajah Kuliner mengunjungi Pasar Kebon ini sedang ada pertunjukan seni tradisional yang menampilkan 10 pangkon atau rombongan dari berbagai desa.
Tempat Berfoto yang Instagramabel
Berada di tempat ini anda akan melihat banyak pengunjung yang sedang berfoto-foto, selfie, maupun midio dengan beragam latar belakang. Spot-spot berfoto memang banyak disediakan, bahkan dari ujung gang.
Bagi anda yang sedang jalan-jalan bersama anak-anak, kegembiraan sudah mulai dari ujung gang ini. Perjalanan sekitar 500 m ke lokasi menjadi menggairahkan. Bagi anda yang bersepeda, sepeda bisa dinaiki sampai lokasi. Kalau anda malas jalan, ada ojek 2000 rupiah dari ujung gang ke TKP.
Banyaknya spot foto yang Instagramabel ini menjadikan tempat ini cocok buat sobat ambyar yang mau ngiming-imingi sang mantan! Hahahaha…
(/na)