Benteng Intramuros Manila, Peninggalan Spanyol

Benteng Intramuros Manila dibangun pada tahun 1596 pada masa pendudukan Spanyol di Filipina. Dalam bahasa Spanyol “Intramuros” berarti “di dalam benteng” atau “Walled City”. Tembok yang mengelilingi kota seluas 0,67 km2 ini dulu menjadi batas kota Manila. Wilayah pinggiran di luar tembok disebut “Extramuros”. Kedua wilayah itu dalam perkembangannya berbaur menjadi satu menjadi “Metro Manila” yang sekarang.

Suasana Kota Lama

Jalan-jalan di benteng Intramuros Manila kita akan mendapati suasana kota lama. Banyak bangunan-bangunan lama peninggalan pendudukan Spanyol di sana. Karena itu wilayah ini banyak dikunjungi wisatawan. Beberapa bangunan kuno telah dimodifikasi menjadi fasilitas wisata dengan tetap mempertahankan arsitektur lamanya.

Benteng intramuros Manila
Kanal yang disulap menjadi kafe

Menikmati suasana santai di Intramuros akan mengajak kita sejenak melupakan hiruk-pikuk Metro Manila yang ruwet dan terlilit kabel-kabel pembangunan. Tidak seperti suasana di Metro Manila pada umumnya yang tergesa-gesa, di Intramuros semua terlihat santai. Khas sebagai kawasan wisata.

Manila terlilit kabel pembangunan
Kabel-kabel pembangunan melilit kota Manila

Satire di Atas Tembok Benteng

Mengunjungi Intramuros tidaklah lengkap rasanya kalau kita tidak jalan-jalan di atas tembok benteng. Dari atas tembok ini bisa kita rasakan suasana konflik yang sudah ada sejak jaman dulu di Filipina. Di setiap sudut di atas tembok benteng itu terdapat gardu penjagaan untuk tembak-tembakan pada jaman perang. Gardu tersebut sangat khas, yaitu bangunan tembok dengan lobang kecil menghadap ke luar. Lobang kecil itu untuk membidik musuh yang ada di luar benteng.

Benteng Intramuros Manila
Gardu jaga pada masa perang

Di samping gardu-gardu jaga benteng ini juga dilengkapi dengan meriam. Sewaktu mengunjungi Intramuros ini Jelajah Wisata melihat ada ‘kelucuan’ dengan meriam ini. Lucu bukan karena meriam ini adalah artis ibu kota. Salah satu meriam itu dengan garang mengarah ke Katedral de Manila. Kenyataan ini seperti menjadi satire bagi kehidupan Metro Manila yang Kristiani.

Katedral de Manila
Katedral de Manila di bawah bidikan meriam Spanyol

Kenapa menjadi satire? Pada umumnya masyarakat Manila sangat mengidolakan Amerika karena dianggap telah memerdekakan mereka dari penjajahan Spanyol. Kehidupan masyarakat Metro Manila yang modern sekarang ini sangat kental nuansa Kristianinya. Dalam dinamika itu Katedral de Manila yang menjadi pusat kehidupan beragama mereka berada di bawah todongan meriam Spanyol! Sebuah simbol yang diabaikan.

(/na)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *