Membangun pojok musik adalah sebuah cita-cita. Didasari oleh ketakjuban yang luar biasa terhadap musik oleh saya yang buta nada.
Perjalanan untuk Mentas dari Buta Nada
Terlahir buta nada itu sesuatu sekali. Hal yang paling buruk dari terlahir buta nada adalah saya tidak tahu kalau saya buta nada. Jadi setiap kali disuruh nyanyi di depan atau rengeng-rengeng saya merasa saya sudah berlagu dengan markotopnya. Reaksi guru atau temen yang dengar tentu saja tidak saya pahami. Sama sekali.
Untungnya adalah saya tidak tahu kalau saya buta nada! Hahaha.., jadi kekaguman saya & keinginan saya bisa musik tidak pupus ditelan hinaan 🤣😆😁😄
Saya menyadari kebutaan nada ketika sudah menjelang 30 tahun, karena juri2 kontes nyanyi sering mengatakan itu. “Jancuk, ternyata saya buta nada!” Begitu umpat saya suatu malam sendirian di kos sambil pegang gitar. Pada momen itu mental saya sudah tidak tergoyahkan untuk bisa musik. Jadi saya tetap belajar.
Ketika anak pertama umur setahun dan dia mulai menyanyi, saya tepok jidat mendengarnya. Liriknya hapal, nadanya flat! Jadilah perjalanan saya untuk mentas dari buta nada ini bukanlah perjalanan pribadi tapi perjalanan keluarga.
Dengan gitar saya mengajaknya rengeng2. Tanpa lirik. Itu saran dari seorang teman yang guru musik. Untuk mengajari anak melek nada ajari dia nadanya saja. Rengeng-rengeng, alias bersenandung. Jangan ada lirik karena lirik akan menghabiskan fokus anak sehingga dia tidak mendengarkan nadanya.
Mengajari anak balita sangat mudah. Tidak pakai lama & tidak pakai rajin anak saya sudah melek nada. Bisa ngritik saya kalau saya nyanyi fals…
Membangun Pojok Musik
Saat punya rumah sendiri saya menginginkan ada pojok musik, tempat kami sekeluarga bermain. Saat ini masih on progress karena antrian yang harus dibuat dan diselesaikan panjang. Alhamdulillah menjelang negara api menyerang awal tahun lalu saya bisa mengadakan piano. Murah-murahan gak papa, buat belajar nggaya. Ternyata bagi seorang buta nada seperti saya belajar musik menggunakan piano lebih mudah dari pada menggunakan gitar. Ya, karena dengan gitar kalau steman gak pas sering saya tidak tau. Jadi kepekaan nadanya susah terasah.
Dalam tautan video di bawah ini adalah tahapan saya setelah setahun tiap hari pegang piano. Kalau ada pembaca yang bisa memberi saran atau sekedar mencela, saya ucapkan terima tengkyu…
Channel Trah Lutju
Channel Trah Lutju dalam situs yutube ini berisi video-video keseharian keluarga Trah Lutju. Bagaimana menjadi orang tua yang perlu membekali anak-anak dengan keahlian-keahlian, sifat-sifat, dan mental yang tidak diajarkan di sekolah. Hal-hal yang utama bagi anak-anak. Tentu saja tanpa hal-hal penting itu tetap tidak boleh merampas masa kanak-kanak mereka.
Anak-anak harus tetap bergembira. Oleh karena itu semuanya dikemas dalam kegembiraan, kelucuan, dan gegojekan yang sering kali terlihat tidak bermutu. Semoga bisa berbagi dan menjadi manfaat. Akhir,
Bunga telasih
Bunga kenanga
Terimakasih
Untuk subscribe dan dukungannya.